ASUS VivoBook S15 S510UQ merupakan salah satu ultrabook terbaru dari varian VivoBook S15 yang diperkenalkan pada event ASUS Beyond the Edge pertengahan tahun lalu. Dipasarkan dengan harga Rp 9.799.000, layakkah untuk dimiliki? Sepertinya menarik untuk dibahas.
Review ASUS VivoBook S15 S510UQ
Sebelum memulai review, saya ingatkan bahwa ini adalah review dari sudut pandang saya sebagai seorang blogger dan freelancer yang mana banyak menghabiskan waktu dengan berbagai macam aplikasi untuk keperluan kantoran, web design, rendering video, dan programming. Jadi, saya tidak akan terlalu dalam membahas mengenai performa game pada ultrabook ini.
Desain dan Kualitas
Desain ASUS VivoBook S15 S510UQ ini boleh dibilang kece dan dapat disandingkan dengan ultrabook high-end. Bagaimana tidak, ASUS VivoBook S15 ini memiliki desain yang tipis yakni 17.9 mm dan bobot yang ringan hanya 1.5 kg. Selain itu, ultrabook ini juga memiliki panel layar 15.6 inci Full HD dalam bentuk bingkai khas laptop berukuran 14 inci. Kok bisa?
Ternyata, faktornya adalah dengan adanya teknologi NanoEdge Display yang digunakan oleh ASUS. Teknologi ini memungkinkan untuk menggunakan bingkai yang sangat tipis, yakni 7.88 mm sehingga panel layar dapat diperluas menjadi 15.6 inci. Pokoknya sangat memanjakan mata ketika sedang melakukan pekerjaan maupun bermain game.
Untuk desain keyboard sendiri, tidak ada perbedaan yang sangat berarti dengan seri sebelumnya. Beberapa tombol memang ada yang dirubah seperti tombol power yang bergabung dengan tombol keyboard lainnya dan tombol panah kiri dan kanan yang memiliki jeda di atasnya untuk mengurangi kesalahan pada saat mengetik dengan cepat. Tak lupa backlit keyboard ergonomis juga disertakan agar lebih mudah mengetik dalam pencahayaan yang minim.
Secara keseluruhan, kualitas desainnya dapat dikatakan menarik dengan finishing brushed aluminium khas ASUS sehingga dapat dibilang lebih baik dibanding kompetitornya yang hanya mengandalkan full plastik pada range harga yang sama.
Port dan Konektor
Sebagai produk ultrabook, ASUS VivoBook S15 S510UQ menyediakan berbagai port dan konektor yang beraneka ragam. Tidak seperti kompetitornya yang rela membuang semua port dan menggantinya dengan satu port untuk semua keperluan.
Pada sisi kiri, terdapat 2 buah port USB 2.0 Type A dan sebuah port SD Card. Sedangkan pada sisi kanan terdapat konektor DC Power, sebuah port USB 3.1 Type A, HDMI, USB 3.1 Type C, dan port 3.5 mm audio jack.
Adapun port RJ45 dan port VGA untuk proyektor LCD memang tidak ada pada ultrabook ini. Menurut saya pribadi kedua port ini memang sudah sangat jarang digunakan, terlebih lagi port RJ45 karena lebih banyak orang mengakses internet menggunakan Wifi dibanding dengan kabel LAN.
Storage
VivoBook S15 S510UQ memiliki dual storage yaitu SSD dan HDD. 128 GB SATA3 M.2 SSD dibenamkan pada ultrabook ini sebagai tempat operasi sistem dan pelbagai aplikasi agar dapat digunakan secara cepat. Sebagai informasi, SSD pada ultrabook ini dapat Anda upgrade hingga 512 GB.
Untuk media penyimpanan data yang lebih besar, ASUS tak ketinggalan membenamkan 1 TB 5400 RPM SATA HDD. Ukuran yang sangat besar untuk sebuah ultrabook menurut saya.
Performa
ASUS memang rajanya notebook kalau bicara mengenai performa. Dari segi prosessor, seluruh VivoBook S15 menggunakan prosessor terbaru dari Intel yaitu Intel Core generasi ke-7 atau Kabylake.
VivoBook S15 S510UQ menggunakan Intel Core i5 7200U. Prosessor ini memiliki dual core dan quad thread dengan cache sebesar 3 MB. Selain itu kecepatannya tak dapat diangggap remeh karena memiliki 2.5 GHz dengan turbo boost hingga 3.1 GHz. Prosessor ini merupakan prosessor seri ultra low voltage yang hanya menggunakan daya 7.5 – 25 watt. Sangat hemat energi bukan?
Untuk urusan RAM, ASUS membenamkan 4 GB DDR4 yang berjalan pada frekuensi 2133MHz. Kalaupun merasa kurang, Anda dapat mengupgradenya hingga 16 GB karena VivoBook S510UQ ini memiliki 2 slot untuk RAM.
Untuk aspek grafis, ultrabook ini juga dibekali dengan kartu grafis NVIDIA GeForce 940MX GDDR5 dengan 2 GB VRAM. Tentu saja ini aspek yang sangat penting karena proses rendering dilakukan pada kartu grafis. Jika melihat pertarungan antar ultrabook, boleh dibilang ASUS menang telak karena menggunakan dedicated graphic card dibandingkan beberapa kompetitornya yang hanya menggunakan Intel HD maupun kartu grafis kelas rendah.
Jika dilihat dari perpaduan prosessor, RAM, kartu grafis dan penggunaan SSD, performa ultrabook ini sudah pasti sangat memuaskan jika digunakan untuk keperluan kantoran, desain grafis, rendering video dan mid-gamer.
Baterai
ASUS VivoBook S15 S510UQ memiliki baterai polimer Lithium yang menawarkan baterai dengan umur pemakaian yang 3 kali lebih lama dari baterai silinder Lithium-ion yang standar. Untuk ketahanan baterai, ultrabook ini dapat dipakai hingga 8 jam dalam pemakaian kondisi normal.
Selain itu, ASUS juga menawarkan dua teknologi pada baterai yaitu SuperBattery dan ASUS Battery Health Charging App.
SuperBattery
Fitur ini memungkinkan umur pemakaian baterai 3 kali lebih lama daripada baterai notebook lainnya. Cara kerjanya adalah ASUS memonitor secara cerdas penggunaan baterai dan dapat membatasi pengisian maksimal pada sel baterai. Jika pada siklus pengisian notebook pada umumnya hanya sekitar 300 kali, VivoBook S15 dapat mencapai siklus pengisian ulang hingga 900 kali sebelum daya tahan baterainya menurun.
Tak lupa ASUS juga menyematkan teknologi pengisian cepat (fast charging) baterai VivoBook S15 hanya dalam waktu 49 menit saja untuk pengisian daya dari 0% – 60%. Sangat cepat bukan?
ASUS Battery Health Charging App
Jika biasanya kita mengisi baterai hingga 100%, dengan fitur ini kita dapat mengatur pengisian daya baterai secara manual melalui aplikasi yang disediakan. Anda bisa mengatur mulai dari tingkat 60%, 80%, atau 100%. Fungsinya tentu saja memperpanjang masa siklus pengisian ulang baterai.
Jadi bayangkan saja, jika kita atur manual ke 80%, maka baterai hanya terisi 80% dan tidak akan terisi sampai 100% meskipun Anda sedang mengisi dayanya. Otomatis siklus pengisian ulang baterai VivoBook S15 ini akan semakin panjang, karena satu kali siklus pengisian ulang baterai itu adalah 100%.
Sistem Operasi
Beruntung sekali VivoBook S15 S510UQ ini sudah memiliki sistem operasi ketika dipasarkan di Indonesia. Bukan Windows, tapi Endless OS. Endless OS, apaan tuh?
Endless OS adalah sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk pelajar dan negara-negara berkembang yang memiliki akses internet yang kurang cepat. Salah satu fitur unggulan yang dimiliki Endless OS adalah Ensiklopedia offline. Keren kan, offline loh! Pokoknya bagi Anda pecinta open source pasti tertarik dengan distro ini.
Windows 10 Cortana bisa nggak?
Ya sangat bisa! VivoBook S15 S510UQ mendukung sistem operasi Windows 10 dengan Cortana. Saya sarankan gunakan Windows 10 yang asli ya sebelum mengganti operasi sistemnya.
Bagi saya pribadi apapun operasi sistemnya tidak masalah daripada saat membeli tidak ada sistem operasi sama sekali. Bagaimana mau mencoba VivoBook ini?
Selain itu, jika Endless OS dapat bersinergi dengan ultrabook ini berarti hardwarenya sudah pasti cocok dengan distro Linux lainnya.
Fitur Unggulan Lainnya
Mengusung gaya premium dengan performa notebook multimedia, ASUS VivoBook S15 S510UQ juga memiliki berbagai fitur menarik lainnya.
Multi Gesture Touchpad
Jika multi gesture biasanya ada pada sistem operasi Windows, maka pada VivoBook S15 ini multi gesture juga berjalan dengan sempurna pada Endless OS. Jadi mungkin saja multi gesture dapat berjalan sempurna pada distro Linux lainnya.
Anda dapat menggunakan gesture bawaan atau membuat gesture sendiri sesuai kemauan melalui aplikasi yang telah disediakan. Selain itu, touchpadnya juga sangat responsif dan smooth saat disentuh.
Fingerprint Scanner
Salah satu kelebihan ASUS VivoBook S15 S510UQ dibanding kompetitornya adalah memiliki fingerprint scanner layaknya notebook kelas premium.
Fitur ini hanya berfungsi jika pengguna menggunakan sistem operasi Windows 10 yang mendukung Windows 10 Hello. Keren sekali bukan?
Kesimpulan
ASUS VivoBook S15 S510UQ merupakan jawaban atas kebutuhan pengguna yang menginginkan laptop tipis dan ringan dengan harga yang terjangkau. Dengan harga di bawah 10 juta yakni Rp 9.799.000, Anda akan mendapatkan berbagai macam fitur dan pengalaman yang menarik dengan performa yang memuaskan.
Ultrabook ini sangat cocok bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi seperti mahasiswa, karyawan, atau freelancer. Namun tak menutup kemungkinan juga bagi para casual gamer karena spesifikasi ultrabook ini juga dapat memainkan dengan lancar beberapa game e-sport populer seperti Dota 2, League of Legend, maupun Counter Strike Global Offensive.
Bagi Anda yang menginginkan ultrabook tipis, ringan, memiliki performa kelas multimedia dan fitur seperti kelas premium, maka tak ada salahnya untuk mencoba ASUS VivoBook S15 S510UQ ini. Namun bila Anda adalah hard gamer, pilihlah ASUS ROG.
Spesifikasi VivoBook S15 S510UQ
CPU | Intel® Core™ i5 7200U Processor (3MB Cache, up to 3.1GHz) |
OS | Endless OS |
Memory | 4 GB DDR4 2133MHz |
Storage | 128GB SATA 3 M.2 SSD + 1TB 5400RPM SATA HDD |
Display | 15.6” (16:9) LED backlit FHD (1920×1080) with slim bezel |
GPU | NVIDIA GeForce 940MX with 2GB GDDR5 VRAM |
I/O |
1 x Type C USB3.0 (USB3.1 GEN1), 1 x Fingerprint (On selected models), 1 x HDMI, 1 x USB 3.0 port(s), 1 x Microphone-in/Headphone-out jack, 2 x USB 2.0 port(s) |
Camera | VGA Web Camera |
Connectivity | Integrated 802.11ac (WIDI Support), Bluetooth V4.1 |
Audio | Built-in Stereo 1.6 W Quad-Speakers And Digital Array Microphone ASUS SonicMaster Premium Technology |
Battery | 3 Cells 42 Whrs Battery |
Dimension | (WxDxH) 361.4 x 243.5 x 17.9 mm |
Weight | 1.7 kg with Battery |
Warranty | 2 tahun garansi global senilai Rp 900.000 |
F.A.Q
Q: Mas ada referensi produknya di situs resmi nggak?
A: Ada kok lengkap lagi dengan drivernya. Klik link ini ya…
Pudyasto Adi Wibowo mengatakan
Saya tertarik dengan laptop ini, namun ada yg bikin galau hehehe…… sekarang kan udah ada Core I5 Generasi ke 8. Setelah saya compare antara Core I5 7200U dengan Core I5 8250U ternyata beda core, dan Core I5 8250U udah 4 Core dengan 8 Thread sedangkan Core I5 7200U masih 2 Core dengan 4 Thread*.
Apa sebaiknya saya nunggu ultrabook ini dengan processor generasi ke 8 saja ya 😀 ? ….
*Sumber : https://ark.intel.com/compare/95443,124967
Jamaluddin Rahmat mengatakan
Rilisnya kuartal ke-3 2017. Baru banget… Kira-kira harus nunggu setengah hingga satu tahun berikutnya baru disematkan pada seri VivoBook selanjutnya. Worth sih kalau saya pikir nunggu rilis selanjutnya. Quad core 🙂
VIyond mengatakan
permisi ya, laptop ini mampu menjalankan program multimedia(photoshop,audition,premier,after effect) dengan bersamaan nggak ya? bisa nge lag?
Jamaluddin Rahmat mengatakan
Kalau langsung bersamaan tentu saja akan ada lag meskipun sedikit karena RAM bawaan hanya 4GB perlu diupgrade minimal ke 8GB. Apalagi kalau ditambah proses rendering yang akan sangat membebani ke GPU dan CPU pasti sangat lag karena CPU notebook seri ini adalah seri hemat daya dan GPU kelas low-mid end.
Dimas mengatakan
Kira kira laptop ini kalau dipake ngegame PES/FIFA atau Footbal manager lancar gak ya? Atau bermasalah
Jamaluddin Rahmat mengatakan
Masalah paling settingan grafik aja setting ke mid. Kalau setting lebih tinggi mungkin fps-nya drop. Soalnya saja udah nggak pernah main game bola lagi.
Rahmad mengatakan
Laptop ini kok ktnya ada yg pake backlit keyboard dan ada yg ga ya …
Jamaluddin Rahmat mengatakan
Iya memang seperti itu. Produk ini buat sebagian negara ada yang pakai backlit, ada juga yang nggak.
Ynav mengatakan
Di indonesia ada backlitnya ga ya mas?
Jamaluddin Rahmat mengatakan
Untuk seri S510UQ i5 sepertinya tidak ada kalau masuk di Indonesia.
Elyezer hamonangan silalahi mengatakan
Untuk negara indonesia,pakai backlit kan mas?
Ynav mengatakan
Apa os nya bisa ditambah windows 10 tanpa menghilangkan endless os nya mas?
Jamaluddin Rahmat mengatakan
Sebenarnya bisa tapi lebih sulit karena grub2 pada Linux akan hilang. Kebanyakan orang biasanya akan install Windows dulu baru Linux belakangan.
ikhsan mengatakan
Gan untuk core i7 7500 ada ga sih? kok ga ada ya saya cari di tokoonline
ikhsan mengatakan
gan tau ga laptop tipis(ultrabook) yang i7 keyboard tenkeyless ada hdd dan ssd ada port usb 2.0 3.1 3.1-C hdmi. masalahnya kalo vivobook pro i7 beratnya sampe 2.2 kg mungkin karena ada GPU 1050 jadi perlu fan gede-_- sebenernya saya gabutuh butuh amat GPU. karena cuma buat Coding. Terimakasih 🙂
Ahmed Tsar mengatakan
Keren Mas, postingan blognya jadi referensi bertanya orang yang mau membeli laptop.
Aisyah mengatakan
Untuk vivibook s15 ini ada i7 ya?
Yusman mengatakan
Ada mbak, i7-7500u.
Yusman mengatakan
Mas, saya rencananya baru mau beli laptop ini bulan 8 atau 9 nanti, tapi Mengingat intel i5 udah ada yg gen-8th, kira kira masih layak ngga buat beli ini, rencananya sih buat keperluan 3D editing, dan office yg lain aja.
Mohon di bantu mas. 🙏
Jamaluddin Rahmat mengatakan
Kalau worth tidaknya jelas worth yang generasi terbaru. Tapi kalau rencananya sampean mau beli 8-9 bulan kemudian, kemungkinan besar ASUS seri terbaru dengan processor generasi terbaru sudah keluar.
Jadi lebih baik membeli seri terbaru aja. Biasanya harganya juga tidak jauh berbeda dengan seri ini.
ipa mengatakan
kalo di instal bluestak lancar gak ya??? soalnya butuh banget buat jalain aplikasi android nih
Jamaluddin Rahmat mengatakan
Untuk emulator Android saya sarankan pakai NoxPlayer daripada BlueStack karena pemakaian RAM lebih sedikit dibanding BlueStack.
Yonathan mengatakan
Laptop ini kuat gak untuk maen game gta v
Jamaluddin Rahmat mengatakan
Kurang kuat mas. Bisa sih bisa tapi FPS-nya ya minimal banget.
Dafit mengatakan
Kalau Upgrade ram ditambah 8 gb bagus gak mas? atau sebaiknya 8gb + 8gb saja biar seimbang?
Jamaluddin Rahmat mengatakan
Saran saya kalau mau 8GB gunakan 4GB + 4GB biar kepakai dual channelnya.
tombs mengatakan
1.bawaannya ramnyakan 4GB saya ingin 12GB, saya mau tambahkan 8GB apakah bisa tidak ya?
2.terdapat berapa slotkah untuk ram laptop ini?
3.apakah ram bawaannya dengan 4GB itu permanent atau bisa di cabut?
terimakasih.
yaya mengatakan
kalo di tahun 2019 ini masih worth it ga untuk keperluan editing? saya mahasiswa desain grafis. mau nyari laptop di bawah 10 jutaan. di tahun ini harga nya kira2 udah berpa ya mas?